Senin, 18 Oktober 2010

individu, Keluarga, dan Masyarakat

NAMA : Dedy Armanto

KELAS : 1KB02

NPM : 21110753

Bigdeday.blogspot.com


- INDIVIDU


Kata “individu” berasal dari kata latin, yaitu invidiuum, berarti “yang tak berarti”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat di pakai untuk menyatakan suatu kesatuanyang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.

Makna manusia menjadi individu apabila tingkah lakunya hamper identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualis pada seseorang sampai ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualis atau aktualisasi diri.


- MASYARAKAT


Pengertian Masyarakat


Community dalam bahasa yunani adalah “persahabatan”. Sebagai refleksi dari arti kata tersebut,

aristoteles mengemukakan bahwa manusia yang hidup bersama dalam masyarakat karena

mereka menikmati ikatan yang saling bekerja sama, untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka

dan untuk menemukan makna kehidupan. Masyarakat dalam konteks pemberdayaan

masyarakat adalah masyarakat atau community dalam bahasa inggris atau juga komunitas.

Secara etimologis “ community” berasal dari kommunitat yang berakar pada comunete atau

comman.


Community mempunyai dua arti (Talizi,1990-49) :


a. Sebagai kelompok social yang bertempat tinggal di lokasi tertentu, memiliki kebudayaan dan

sejarah yang sama

b. Sebagai suatu pemuliman yang terkecil di atasnya ada kota kecil (town), dan di atas kota

kecil ada kota atau kota besar (city).Hillery (1995) dan lewis (1977) telah menyimpulkan banyak literature dan mengusulkan empatkomponen utama untuk mendefinisikan konsep komunitas. Pertama dan terutama bahwa komunitas melibatkan manusia. Wilaayah dan tempat tinggal juga menjadi elemen dalam pembangunan masyarakat. Tetapi., tidak semua penulis menambahkan wilayah, tanah, atau batas wilayah dalam definisi komunitas mereka. Wilkinson (1986) berpendapat bahwa komunitas adalah manusia yang hidup bersama dalam ekologi setempat dengan batasan wilayah yang bias.tatapi beliau menulis kebiasaan batasan adalah tidak relevan apabila dijadikan salah satu pencaharian karakteristik utama dari suatu komunitas atau lingkungan. Thomas Hobber mengemukakan bahwa komunitas adalah sebuah proses alamiah dimana orangorangyang hidup bersama untuk memaksimalkan kepentingan mereka, Hobbes merasa bahwa kepentingan diri sendiri dapat ditemukan dalam kelompok.


Pendapat lain mendengar bahwa komunitas di identikan sebagai pemukiman kecil penduduk, bersifat mandiri (self contained) dan yang satu berbeda dengan lainnya :

a. Komunitas memiliki kesadaran kelompok (group consciousness) yang kuat.

b. Komunitas tidak terlalu besar sehingga dapat saling mengenal pribadi tetapi tidak terlalu

kecil sehingga dapat berusaha bersama secara efisien.

c. Komunitas bersifat homogeny

d. Komunitas hidup madiri (self sufficient).


Menurut ensiklopedi Indonesia, istilah “masyarakat” sekurang-kurangnya mengandung tiga pengertian :

a. Sama dengan gesellschaft, yakni bentuk tertentu kelompok social berdasarkan rasional, yang diterjemahkan sebagai masyarakat patembayan dalam bahasa Indonesia. Sementara kelompok social lain yang masih mendasarkan pada ikatan naluri kekeluargaan disebut gemain-scaft atau masyarakat paguyuban.

b. Merupakan keseluruhan “masyarakat manusia” meliputi seluruh kehudupan bersama. Istilas

ini dihasilkan dari perkembangan ketergantungan manusia yang pada masa terakhir ini

sangant dirasakan.

c. Menunjukan suatu tata kemasyarakatan tertentu dengan cirri sendiri (identitas) dan suatu

autonomi (relative), seperti masyarakat barat, masyarakat primitive yang merupakan

kelompok suku yang belum banyak berhubungan dengan dunia sekitarnya.


Bedasarkan pengertian diatas dapatlah disebutkan kelompok masyarakat yang dicirikan

menurut hubungan manusianya serta nilai social yang berlaku sebagai berikut :


a. Menurut mata pencaharian, seperti masyarakat petani, nelayan, buruh, pedagang, dan lainlain

b. Menurut lingkungan tempat tinggalnya seperti masyarakat hutan, pantai/pesisir.

c. Menurut tingkat kehidupan ekonomi seperti masyarakat miskin yang dibedakan dengan

masyarakat kaya

d. Menurut tingkat pendidikan seperti masyarakat terpelajar, intelek/ berpengetahuan yang

dibedakan dengan masyarakat awam

e. Menurut penataan lingkuangan /pemuiiman masyarakat seperti masyarakat desa, kota ,

metropolitan.

f. Menurut lingkuangan prgaulan agama seperti ulama, santri, gereja.

g. Menurut tingkat keberadaban seperti masyarakat madani, sebagai masyarakat yang

beradab yang didikotomikan dengan masyarakat jahiliah.

h. Menurut tingkat kehidupan social seperti masyarakat maju, tertinggal dan sebagainya.

i. Menurut jenis kelamin yang dibedakan antara perempuan dengan laaki-laki.


Dari contoh pengelompokan masyarakat seperti di atas dalam konteks pemberdayaan

masyarakat maka focus perhatian lebih ditujukan kepada kelompok masyarakat yang masih

perlu diberdayakan mengingat kondisi masyarakat tidak berdaya. Konsep komunitas masyarakat

yang baik (good community) mengandung Sembilan nilai (the competent community) (talizi,

1990 : 57-58).


1. Setiap anggota masyarakat berinteraksi satu dengan yang lain berdasar hubungan pribadi.

2. Komunitas memiliki otonomi, kewenangaan,dan kemampuan mengurus kepentingan

sendiri.

3. Memiliki viabilitas, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri.

4. Distribusi kekayaan yag merata, setiap orang berkesempatan yang sama dan bebas

nenyatakan kehendaknya.

5. Kesempatan setiap anggota untuk berpatisipasi aktif dalam mengurus kepentingan bersama.

6. Komunitas member makna kepada anggotanya sejauh manakah pentingnya komunitas bagi

seorang anggota.

7. Di dalam komunitas dimungkinkan adanya heterogenitas dan perbedaan pendapat.

8. Di dalam komunitas, pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat mungkin pada

yang berkepentingan

9. Di dalam komunitas bisa terjadi konflik, namun komunitas memiliki kemampuan untuk

managing conflict


Drs.H.Roesmidi,M.M buku pemberdayaan masyarakat

Dalam pengertian sosiologi, masyarakat ridak dipandang sebagai suatu kumpulan

individu-individu semata. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena

manusia hidup bersama. Masyarakat merupakan suatu sistem yang terbentuk karena

hubungan anggota-anggotanya. Dengan kata lain, masyarakat adalah suatu sistem yang

terwujud dari kehidupan bersama manusia, yang lazim disebut dengan sistem

kemasyarakatan. Emile Durkheim (1951) menyatakan bahwa masyarakat merupakan

suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang

merupakan anggota-anggotanya.


Cara yang baik untuk mengerti tentang masyarakat adalah dengan menelaah ciriciri

pokok dari masyarakat itu sendiri. Sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk

kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu:

1. Manusia yang hidup bersama

Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmu-ilmu sosial, khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.

2. Bergaul selama jangka waktu cukup lama

3. Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari satu kesatuan.


- FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi, atau mendidik anak, menolong, melindungi atau merawat orang tua (jompo).


Secara umum fungsi keluarga meliputi pengaturan seksual, reproduksi, sosialisasi, pemeliharaan, penempatan anak dalam masyarakat, pemuas kebutuhan perseorangan, dan control social.




Sumber :

- Dr. M. Munandar Sulaeman, ILMU SOSIAL DASAR: Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Penerbit Refika ADITAMA, Bandung, 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar