Pengertian
Data
Data
adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan
adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.
Metode
Pengumpulan Data
1. Wawancara
Merupakan sebuah pertukaran
informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
Perlu ada perencanaan dan tujuan
khusus.
Terdiri dari pertanyaan dan
menjawab pertanyaan.
Tujuannya mendapatkan informasi
dari narasumber/informan untuk keperluan proses pengambilan maupun evaluasi
kebijakan publik.
Metode yang paling efektif.
Ada 2 tipe pertanyaan dalam wawancara :
Open-Ended(Terbuka)
Pertanyaan ini netral dan tidak
dibatasi.
Pewawancara mengijinkan secara
bebas orang yang diwawancarai dalam menjawab pertanyaan, dan pewawancara
menganjurkan narasumber memberikan informasi yang tidak diketahui sebelumnya
kepada pewawancara.
Closed-Ended(Tertutup)
Pewawancara lebih mudah
mengontrol narasumber, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan
menghindari narasumber menjawab bebas.
Kerlinger (dalam Hasan 2000)
menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara :
a.
Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan.
Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan
penjelasan.
b.
Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
c.
Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak
dapat dilakukan.
Menurut Yin (2003) disamping
kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu :
a.
Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang
penyusunanya kurang baik.
b.
Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.
c. Probling yang
kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
d.
Ada kemungkinan
subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh interviewer.
2. Observasi
Menurut Nawawi & Martini
(1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek
penelitian.
3. Kuisioner
Kuesioner merupakan daftar
pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari
sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan
pertanyaan.
Macam-macam bentuk kuisioner :
Kuisioner Terstruktur Terbuka
Tingkat struktur dalam kuesioner
adalah tingkat standarisasi yang diterapkan pada suatu kuesioner. Pada
kuesioner terstruktur yang terbuka dimana pertanyaanpertanyaan diajukan dengan
susunan kata-kata dan urutan yang sama kepada semua responden ketika mengumpulkan
data.
Kuisioner Tak Terstruktur
Terbuka
Kuesioner tak terstruktur yang
terbuka dimana tujuan studi adalah jelas tetapi respon atau jawaban atas
pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka.
Kuisioner Tak Terstruktur
Tersamar
Kuesioner tidak terstruktur yang
tersamar berlandaskan pada riset motivasi. Para
periset telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden untuk membahas
perasaan mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik yang terlepas dari
masalah kepedulian dan keinginan untuk membuka diri. Teknik tersebut dikenal
dengan metode proyektif. Kekuatan utama dari metode proyektif adalah untuk
menutupi tujuan utama riset dengan menggunakan stimulus yang disamarkan.
Metode proyektif merupakan cara
yang digunakan untuk menggambarkan kuesioner yang mengandung stimulus yang
memaksa para subjek untuk menggunakan emosi, kebutuhan, motivasi, sikap, dan
nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam memberikan suatu jawaban atau
respon.
Stimulus yang paling sering
digunakan adalah asosiasi kata, kelengkapan kalimat, dan bercerita atau
penuturan cerita.
Kuisioner Terstruktur Tersamar
Kuesioner terstruktur yang
tersamar merupakan teknik yang paling jarang digunakan dalam riset pemasaran.
Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara untuk menggabungkan keunggulan dari
penyamaran dalam mengungkapkan motif dan sikap dibawah sadar dengan keunggulan
struktur pengkodean serta tabulasi jawaban.
Pengertian Hipotesis
Dalam Penelitian.
Hipotesa berasal dari penggalan
kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi
hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa
Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa menurut
Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak
dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu
akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Dari kedua pernyataan tersebut
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu
diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin salah.
Jenis-jenis Hipotesa
Menurut Suharsimi Arikunto,
jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu :
1. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa
alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X
dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
2. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering
juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang
bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada
pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini
penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Ciri-ciri
hipotesis:
Bisa di terima dengan akal sehat.
Menyata
kan
hubungan antarvariabelpenelitian.
Harus dapat diuji.
Dinyata
kan
secara singkat dan dalam bentukkalimat pernyataan.
Konsisten
dengan teori dan fakta yang telahdibangun.
Pengertian Metode
Ilmiah
Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang
sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam
tahap, yaitu:
Merumuskan masalah.
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan
dekatpada
pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka
Menyusun hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusunberdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi
atau telaah pustaka.
Menguji hipotesis
dengan melakukan percobaan atau penelitian.
Mengolah data
(hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini
adalah data yangobjektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti
dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan
hasil yang sama).
Menguji kesimpulan.
Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasilpercobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa
mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan
bahkan menjadi teori.