Nama : Dedy Armanto
NPM : 21110753
bigdeday.blogspot.com
Tugas ISD minggu ke-1 :
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa memahami hakekat dan fungsi ISD dalam perguruan Tinggi
1. menjelaskan tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi
2. menjelaskan 3 kemampuan yang diharapkan dihasilkan dari lulusan pendidikan tinggi
3. menjelaskan latar belakang diberikannya ISD
4. mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ISD
5. menyebutkan tujuan ISD
6. menyebutkan 3 kelompok ilmu pengetahuan
7. menjelaskan pengertian masalah sosial
8. memberikan contoh masalah social
* Tujuan Pendidikan Umum di Perguruan Tinggi ialah :
1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian
mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota
masyarakat dan bangsa serta agama.
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap
masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan social yang
timbul dalam masyarakat.
3. Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar
mereka mampu berpikir secara interdisipliner,dan mam-
pu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengeta-
huan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka
berkomunikasi.
* Tenaga yang di hasilkan oleh perguruan tinggi di harapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal, akademis, dan kemampuan professional.
a.) Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli di harapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakan, dan kenegaraan (Pancasila), serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang di hadapi oleh bangsa Indonesia.
b.) Kemampuan akademis adalah kemampuan urtuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang di hadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahan.
c.) Kemampuan professional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
* Latar belakang di berikannya ilmu sosial dasar (ISD), adalah banyaknya kritik yang di tujukan kepada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan. Terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan yang sedang berlangsung ini berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari “politik balas budi” (etische politiek) yang di anjurkan oleh Conrad Theodore van Deventer. System ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang, administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan eksploitasi kekanyaan negara.
Ternyata sekarang masih di rasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan secara khusus dan mendalam (spesialisasi), sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antardisiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah social masyarakat yang demikian kompleks. Sering suatu masalah terasa tuntas pemecahannya menurut suatu disiplin ilmu tertentu, tetapi ternyata bagi disiplin ilmu yang lain masih merupakan masalah besar.
* Ilmu social dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu social dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah social yang bekembang dalam kehidupan masyarakat. Seperangkat konsep-konsep dasar atau pengetahuan dasar ilmu-ilmu social secara interdisiplin atau multidisiplin dipergunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan problem-problem yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.
Sebagai suatu mata kuliah dasar umum, ilmu social dasar bertujuan membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesi, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
* Telah diketahui bahwa sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah philosophia (filosofi). Baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social ditilik dari perkembangannya bermula dari ilmu filsafat. Dari ilmu filsaifat itu kemudian lahirlah tiga cabang ilmu pengetahuan yaitu ;
1.) Natural Sciences (ilmu-ilmu alamiah), meliputi : fisika, kimia, astronomi, biologi, botani, dan lain-lain.
2.) Social Sciences (ilmu-ilmu social), terdiri dari sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah , psikologi, geografi, dan lain-lain.
3.) Humannities (ilmu-ilmu budaya) meliputi : bahasa, agama, kesusasteraan, kesenian, dan lain-lain.
*Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian :
a.) Pendefinisian menurut umum :
Segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah social.
b.) Menurut para ahli
Masalah social adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
*Contoh, masalah angkutan umum. Menurut definisi umum, angkutan umum bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bagi warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu. Sebaliknya para ahli perencanaan kota menyatakan angkutan umum sebagai sumber kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, batasan yang lebih tegas dikemukakan oleh Leslie (1974) yang disitir oleh Parsudi (1981), bahwa masalah-masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai suatu yang tidak di inginkan atau tidak disukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
*Pendapat saya pada poin terakhir,semua angkutan umum sebenarnya tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Karena mereka para supir angkutan umum bekerja untuk mencari nafkah keluarganya. Tetapi hanya saja mereka yang tidak mematuhi aturan dan berhenti seenaknya di tengah jalan itulah yang menjadi permasalahannya. Seharusnya para POLANTAS lebih bisa betindak lebih tegas dengan memberikan hukuman berupa tilang atau sebagainya.
Sumber :
- buku “ILMU SOSIAL DASAR, Teori dan Konsep Ilmu Sosial”, karangan Dr.M.Munandar Soelaeman, penerbit Refika Aditama
- buku “ILMU SOSIAL DASAR”, karangan Drs.Abu Ahmadi, penebit Rineka Cipta